Tolong khabari aku bagaimana keadaannya? Setelah melihat ketegaran perempuan tersebut lalu anak muda menjawab pertanyaannya, seraya berkata: “Alhamdulillah Nabi Muhamad saww selamat”. Wajah perempuan menjadi cerah ceria sewaktu mendengar perihal keadaan Nabi Muhamad saww. Kemudian ia berkata: “Persembahan kami tidaklah sia-sia”.
———————————————–
Tidaklah Sia-Sia Persembahan-ku!?
Pada perang Uhud (perang antara musyrikin Mekah dengan Muslimin) dari pasukan Islam banyak yang terluka, termasuk Nabi Muhamad saww dan Imam Ali as pun mengalami luka berat. Bahkan para kaum Musyrikin telah menyebarkan isyu, bahwa Nabi Muhamad saww telah syahid. Hal ini telah membuat sedih para perempuan Islam Madinah. Lantas mereka pergi untuk mencari kabar yang sebenarnya tentang keadaan pemimpinnya dan junjungannya, Nabi Muhamad saww.
Salah satu dari muslimah Madinah telah bertemu dengan seorang anak muda yang baru kembali dari perang Uhud. Lantas ia menemuinya seraya bertanya: “Bagaimana keadaan junjunganku, Nabi Muhamad saww?”. Anak muda tersebut karena mengetahui Nabi Muhamad saww selamat ia tidak menjawab pertanyaannya, namun ia berkata: “Wahai saudariku ayahmu telah mati syahid”.
Perempuan Madinah sedikit terenyuh seusai mendengar tentang kesyahidan ayahnya, namun ia bertanya kembali: “Bagaimana keadaan junjunganku Nabi saww?”. Anak muda tersebut kembali tidak menjawab pertanyaan, akan tetapi ia berkata: “Wahai saudariku, saudaramu telah mati syahid”.
Setelah mendengar khabar itu, ia seperti keadaan sebelumnya, tenang. Dan kembali bertanya: “Bagaimana keadaan junjunganku, Nabi saww?”. Anak muda seperti sebelumnya tidak menjawab pertanyaan, namun ia berkata: “Wahai saudariku, suamimu telah mati syahid”.
Perempuan muslimah sangat marah di saat anak muda tersebut tidak pernah menjawab pertanyaannya, lalu ia berkata: “Aku tidak ingin menanyakan kepadamu tentang keluargaku yang masih hidup ataupun yang telah syahid. Aku hanya ingin mengetahui keadaan junjunganku, Nabi saww. Tolong khabari aku bagaimana keadaannya? Setelah melihat ketegaran perempuan tersebut lalu anak muda menjawab pertanyaannya, seraya berkata: “Alhamdulillah Nabi Muhamad saww selamat”. Wajah perempuan menjadi cerah ceria sewaktu mendengar perihal keadaan Nabi Muhamad saww. Kemudian ia berkata: “Persembahan kami tidaklah sia-sia”.
[Euis D, Zanan Mard Overine Tharikh, Muhahad Isytihardi, hal, 95-96]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar