Jumat, 12 Desember 2008

Abdullah bin Saba' Tokoh Fiktif





Ternyata setelah beberapa kali berdiskusi dengan para ikhwan di berbagai milis, maka saya dapati bahwa mereka banyak menggunakan Abdullah bin Saba' sebagai dalil untuk menghujat syi'ah. Sehingga sering mereka mengatakan bahwa syi'ah adalah produk orang yahudi atau syi'ah telah tertipu oleh orang yahudi, yaitu Abdullah bin Saba'. Berikut akan saya tuliskan tentang Abdullah bin Saba' yang sebenarnya adalah tokoh fiktif, yang sumbernya baik dari ahlusunnah maupun syi'ah.

Para ulama syi'ah, Ayatullah Murtadla Al-'Askari mencoba untuk meneliti tentang keberadaan Abdullah bin Saba', dan hasilnya beliau menyatakan bahwa berdasarkan penelitian sejarah dan periwayatan hadits, maka sebenarnya Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif. Dan hasil penelusuran dan penelitian tersebut dituangkan pada buku :
1. "Abdullah bin Saba' wa Asatir Ukhra".
2. "Khomsun wa Mi'atun Shahabi Mukhtalaq".
Dan juga sudah ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia, dengan judul :
"Abdullah Bin Saba', Benih Perpecahan Umat" oleh M. Hashem.

Cerita tentang riwayat oleh Abdullah bin Saba' hanya bersumber dari satu orang (sumber tunggal), yaitu Saif bin Umar At-Tamimi. Mengenai sosok Saif bin Umar At-Tamimi, para ulama "ahli jarh wa ta'dil" telah memberikan nilai merah/buruk kepadanya. Berikut komentar mereka tentang Saif At-Tamimi tersebut :
1. Yahya bin Mun'im, mengatakan : "Riwayat-riwayatnya lemah dan tidak berguna".
2. An-Nasa'i dalam Sunan-nya, mengatakan : "Riwayat-riwayatnya lemah dan harus diabaikan, karena ia adalah orang yang tidak dapat diandalkan dan tidak patut dipercaya".
3. Abu Dawud, mengatakan : "Tidak harganya, ia seorang pembohong".
4. Ibn Abi Hatim, mengatakan : "Mereka telah meninggalkan riwayat-riwayatnya".
5. Ibn Al-Sakan, mengatakan : "Riwayatnya lemah (dlo'if)".
6. Ibn 'Adi mengatakan : "Riwayatnya lemah, sebagian dari riwayatnya terkenal namun bagian terbesar dari riwayat-riwayatnya adalah mungkar dan tidak diikuti".
7. Al-Hakim, mengatakan : "Riwayat-riwayatnya telah ditinggalkan, ia dituduh zindiq".
8. Ibn Hibban, mengatakan : "Ia terdakwa sebagai zindiq dan memalsukan riwayat-riwayat".
Dan para ulama ahlusunnah lainnya yang tidak mempercayainya, seperti Khatib Al-Baghdady, Ibn Abdil Barr, Ibnu Hajar, dll.

Sehingga jelas sekali bahwa keberadaan Abdullah bin Saba' ini adalah fiktif, dikarenakan hanya bersumber dari satu orang yaitu Saif At-Tamimi, yang dinilai cacat, mungkar, pemalsu, zindiq, dll. Sehingga tertolak-nya riwayat tentang Abdullah bin Saba' bukan hanya karena dalam jalur periwayatannya terdapat Saif At-Tamimi, melainkan bahwa Saif At-Tamimi merupakan sumber tunggal tentang cerita keberadaan Abdullah bin Saba'.
Dengan predikat semacam itu maka sudah semestinya setiap kisah dari Saif At-Tamimi tidak bisa dipercaya, baik dalam wacana syari'at maupun tarikh, dll.

Ibnu Hajar Al-Asqolani (seorang ulama besar ahlusunnah) dalam bukunya yang berjudul "Lisanul Mizan", mengatakan : "Berita-berita tentang Abdullah bin Saba' dalam sejarah memang terkenal, tetapi tidak satupun bernilai riwayat".

Ibnu Hajar juga mengatakan : "Ibnu Asakir kemudian meriwayatkan sebuah cerita panjang dari Saif bin Umar At-Tamimi dalam kitab Al-Futuh yang tidak shohih sanad-sanadnya"

Ref. ahlusunnah :
Ibnu Hajar Al-Asqolani, dalam "Lisanul Mizan", jilid 3, hal. 289.

Sehingga semua jalur riwayat yang ada, sekali lagi, hanya bersumber dari cerita Saif At-Tamimi tersebut. Jadi jelas sekali bahwa riwayat-riwayat tersebut tertolak berdasarkan predikat buruk yang disandang oleh Saif At-Tamimi tersebut.

Dan buku Ayatullah Murtadla Al-'Askari tersebut di atas merupakan sanggahan dan bantahan terhadap semua pendapat yang menyatakan keberadaan Abdullah bin Saba' baik itu dari ulama ahlusunnah maupun ulama syi'ah terdahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar